Ke Batam Lagi

Sebenarnya tidak ada rencana jalan2 keluar pulau Sulawesi lagi tahun ini, setelah bulan lalu mengikuti Pesta Blogger 2010 di Jakarta. Apalagi di awal bulan desember ini, teman2 di Angingmammiri.org sudah merencanakan beberapa kegiatan. Namun karena Ibu ingin sekali ke Batam, sy akhirnya mencarikan tiket di sela2 kegiatan AM. Ibu yang gak berani berangkat sendiri, sy pun harus menemani sampai Batam. Apalagi lion air yang biasa ditumpangi sudah memindahkan terminal kedatangan/keberangkatan tujuan Sumatera ke Terminal 1B, sementara dari Makassar masih di 1A.

Tiket sudah ditangan, berangkat tanggal 6 Desember jam 06.00 WITA. Sehari sebelumnya, bersama teman2 angingmammiri.org masih sempat memberikan pelatihan blog di Pesantren Modern Tarbiyah Takalar sampai maghrib. Hujan deras mengiringi perjalanan pulang dari Takalar dan langsung menuju rumah Daeng Mappe yang mengadakan jamuan makan.  Jam menunjukkan angka di 12 malam lewat baru nyampe di rumah di Maros, untungnya sebelum ke Takalar sudah packing duluan. Khawatir bangun kesiangan, sy jadinya begadang nunggu subuh.

Lion Air yang ditumpangi dari Jakarta

Dengan diantar Rezky dan Aura bersama Bapaknya, Jam 4.30 kami berangkat dari rumah ke Bandara. Ketika mau meninggalkan bandara, Aura nangis ingin ikut 😀 terpaksa diantar dulu ke mobil baru kami berangkat. 2 jam perjalanan UPG-CGK sebagian besar cuacanya buruk. Di CGK, petugas Lion Air cukup membantu penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan mengarahkan menuju bis yang akan mengangkut ke terminal 1B. Syukurlah gak perlu lagi jalan jauh. Setelah transit lebih sejam, perjalanan dilanjutkan ke BTH dengan cuaca hujan gerimis. Dan seperti waktu dari UPG-CGK, rute CGK-BTH pun cuacanya buruk, namun waktu mau mendarat di Hang Nadim, cuacanya cerah.

Saudi Arabian Airlines yang membawa Jemaah Haji

Jamaah Haji yang baru tiba

Kami dijemput 2 orang sepupu yang telat datang, jadi sempat nunggu sekitar 15 menit di Bandara, dan ngobrol2 dengan orang di bandara yang ternyata kenal dengan sepupu dan tau tentang kampung halaman di Jambi :D. Sepupu langsung mengantar ke bengkong laut, bukan ke bengkong harapan, rumah kakak. Sepertinya besok kakak akan ngomel2 lagi seperti agustus tahun lalu waktu datang ke Batam. Dan benar saja, besoknya waktu ke rumahnya, dapat omelan khas dan seperti biasa, dibalas dengan nyengir.

4 Hari di Batam gak banyak tempat yang saya datangi. Selain karena memang niatnya cuma ngantar Ibu, sepupu yang biasa nemani di Batam sudah naik ke kapal dan baru turun kapal waktu saya mau pulang ke Makassar.  Sebenarnya bisa aja jalan sendiri, apalagi sudah hapal beberapa jalan ke tempat2 yang familiar tapi selalu bangun kesiangan dan jadi malas keluar rumah.

Tapi di hari pertama sempatlah jalan2 ke Cafe sama sepupu.Namanya Cafe Bukit Cinta. Lokasi Cafenya keren, di ruang terbuka dan di pinggir jalan besar yang membelah kota Batam. Berada atas bukit, kita bisa menikmati kota batam di malam hari dan dari jauh keliatan lampu gedung² pencakar langit di negeri tetangga, Singapura. Keunikan lain dari cafe ini adalah tiap meja hanya diterangi oleh lampu minyak (remang² :D). Sayang karena datang terlalu larut, sebagian menunya sudah habis.

Kolam Renang Hotel Sentosa

Selanjutnya hari ke-2 singgah di Bengkong Shopping Center liat2 toko pakaian sepupu dan sorenya mandi2 di kolam renang Hotel Sentosa, tidak jauh dari Nagoya Hill. Hari ke-3 malah gk ke mana², cuma pindah tempat nginap dan hari-4 siang pulang ke Makassar.

Diantar sepupu bersama anak istri, serta Ibu, setelah makan siang kami menuju Bandara Hang Nadim. Perkiraan bisa nyampe di Makassar sekitar maghrib, sehingga bisa ikutan Kopdar teman2 Angingmammiri.org. Sebelum berangkat, beli oleh2 buat teman2, coklat dan lempuk durian. Ternyata pesawat berangkat jam 1 lewat dan lagi2 cuaca buruk dari BTH-CGK.

wow, busy hours

tumpangan ke Jakarta, gak kebagian garbarata

Sempat lari2 di CGK karena waktu melapor di tempat transit, bertepatan dengan waktu keberangkatan ke UPG. Dan pesawatnya delay, bukan cuma sejam tapi 2 jam. Keliling di terminal 1A nyari makan, gk ada yang sesuai selera jadi nunggu di ruang tunggu dan dapat makan gratis sebagai kompensasi delay.

Di terminal 1A Soetta, Jadwalnya kacau

makanan sebagai kompensasi delay

Alhamdulillah tiba di Makassar malam lewat jam 9 WITA, dan langsung naik ojek menuju kariango. Setelah menyimpan travel bag yang isinya mainan untuk ponakan, langsung ambil motor dan meluncur ke Cafe Igo Bakery. Sempat nelpon teman2 di Cafe untuk nunggu. Perjalanan dari Kariango yang biasanya lebih sejam kali ini hanya sekitar 40 menit, rekor baru padahal malam hari :D. Dan yang masih setia menunggu ada @nanie, @herman, @taqdirarsyad, @dgical, @kmonoarfa, @vby dan temannya serta @keykasjamsoe :D. oleh2 coklat dan kacang pukul langsung ludes sementara lempuk durian sebagian disimpankan untuk om @bisot. tapi sayang tetap gk dapat *gk berjodoh kali* :D. Hampir jam 12 malam, kami bubar dari cafe setelah melihat penjaganya mulai gelisah :D. Maklum, cafe itu normalnya tutup jam 10.

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.