Lebaran Idul Adha

kamu lebaran hari apa?” atau “kamu lebaran tanggal berapa?” Pertanyaan2 yang mulai lazim terdengar menjelang lebaran beberapa tahun belakangan. Hal ini dipicu perbedaan antara 2 ormas Islam terbesar di negara kita dalam menentukan hari lebaran. Tapi postingan kali ini tidak akan membahas tentang perbedaan hari raya namun lebih berbagi suasana hari lebaran 😀

Seperti lebaran2 sebelumnya, lebaran Idul Adha tahun ini saya ikut Pemerintah, tepatnya Rabu 17 November 2010. Beberapa hari sebelumnya Ibu sudah berangkat ke Bone untuk lebaran dengan keluarga di sana, sementara kakak ada di Maros dan kemungkinan bergabung dengan mertuanya di BTP. Saya? Ada keinginan ikut lebaran di Bone karena banyak keluarga di sana, namun beberapa kerjaan sepertinya tidak bisa ditinggal lama. Terpaksa lebaran di Makassar *dan tidak bergabung dengan kakak yang dekat di BTP* 😀

Sehari sebelum lebaran *di hari lebaran versi Muhammadiyah*, menghabiskan waktu seharian di kost dan belum ada kepastian besok akan sholat Ied di mana. Dari e-paper tribun timur akhirnya mendapat info 3 tempat favorit sholat Ied di Makassar. Di lapangan Karebosi dengan khatib Ust. Anis Matta yang juga wakil ketua DPR RI. Di Mesjid Raya dengan khatib KH Sanusi Baco Lc. Dan di Mesjid Al-Markaz Al Islami dengan khatib Mahfud MD yang merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi RI. 2 pejabat dari Jakarta menjad khatib di Makassar. Dan yang menarik, Prof. Dr. Halide yang merupakan guru besar di Unhas Makassar malah menjadi khatib di Mesjid Istiqlal Jakarta yang dihadiri Presiden SBY. Pilihan akhirnya jatuh ke Lap. Karebosi dengan pertimbangan blum pernah sholat Ied di sana.

Rabu pagi sebelum jam 6 akhirnya berangkat ke karebosi dan sepanjang perjalanan masih sepi, hanya beberapa pengendara motor yang juga ke arah kota dengan perlengkapan sholat mereka. Takbir menggema dari mesjid2 di sepanjang jalan yang di lewati. Anak2 muda banyak menawarkan jasa parkir di sekitar Jl. Bawakaraeng dan Jl. Gunung Lopobattang. Padahal kalo dipikir masih agak jauh dari Lap. Karebosi. Setelah memarkir motor di halaman sebuah kantor di sudut perempatan bawakaraeng-sudirman, segera menyeberang ke lap. Karebosi. Ternyata parkiran lap. Karebosi kosong sama sekali.

Berbondong memasuki lapangan karebosi

Berbondong memasuki lapangan karebosi, dari Jl. Kartini

Berbondong memasuki lapangan karebosi, dari Jl. Jend. Sudirman - Jl. R.A. Kartini

Melintasi lantai beton lap. Karebosi di depan tribun

Di dalam lapangan sudah banyak jamaah, saya langsung mencari tempat yang agak di depan di sudut barat laut lapangan karebosi, hanya beberapa meter dari pintu masuk dari Jl. Jend. Ahmad Yani. Di sana beberapa bapak2 yang mungkin pejabat atau mungkin PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Makassar sedang ngobrol dan sepertinya sedang menunggu seseorang. Ternyata yang mereka tunggu adalah Ust. Anis Matta yang akan menjadi khatib, karena begitu beliau datang semuanya langsung menyambut dan ikut masuk dalam barisan saf jamaah di bagian depan.

Mencari tempat yang pas

Buku isi khutbah Idul Adha Ust. Anis Matta

mendengarkan ceramah Idul Adha

Pengedar celengan lebaran

Khatib belum selesai ceramah, jamaah sudah ada yang pulang

Khatib yang baru turun dari mimbar langsung diserbu jamaah

Ust. Anis Matta dengan ramah melayani jamaah yang mau sekedar salaman

Termasuk foto2 hehehe

Ust. Anis Matta dengan sabar melayani jamaah yang ingin foto bareng

Termasuk wawancara singkat dengan Radio Gamasi *marikidiii*

Salah satu yang istimewa lebaran Idul Adha kali ini adalah untuk pertama kalinya kenalan secara langsung dengan Sahal. Kenal pertama kali tahun 2003 di milis sobatpadi waktu dia masih kuliah di Al-Azhar Kairo. Setelah 7 tahun kenal di dunia maya, baru lebaran kemarin bisa kenalan langsung :D. Sekarang bekerja sebagai asisten & staf khusus media Anis Matta (Wakil Ketua DRP RI) *liat dari kartu nama yang dia berikan*. Sebenarnya sebelumnya pernah ketemu di acara aqiqahan anak teman yang ternyata sepupunya sahal, tapi tidak sempat kenalan.

Ketemu teman lama di milis sobatpadi

Setiap selesai sholat Ied, pemandangan yang umum terlihat adalah koran2 bekas yang jadi alas sejadah jamaah yang berserakan. Begitupun di Lap. Karebosi ini terlihat seperti lautan koran bekas *halah*. Entah kenapa tidak ada kesadaran para jamaah untuk membawa koran yang sudah mereka pakai atau setidaknya dikumpulkan di dekat tempat sampah. *termasuk saya juga sih* 😀

Koran bekas yang ditinggalkan jamaah

masih koran bekas

hampir semua bagian lapangan karebosi penuh dengan koran bekas

Dari lap. karebosi, langsung menuju kost-an dan menghindari lewat Jl. Bulusaraung – Mesjid Raya. karena diperkirakan di sana pasti macet karena bubaran sholat Ied di 2 mesjid besar (Mesjid Raya dan Al-Markaz).

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.