Mengenal PT. Sermani Steel, Pencipta Cap Jonga Merah

Bagi warga Makassar, nama Sermani Steel mungkin bukan nama yang asing di telinga. Nama sermani melekat di belakang salah satu produk yang sudah lama malang-melintang di masyarakat, khususnya yang biasa berhubungan dengan bangunan perumahan, yaitu seng. Atap seng yang dimaksud adalah Cap Jonga Merah Sermani. Dari namanya sudah terlihat nuansa lokalnya dengan menggunakan bahasa daerah yaitu Jonga yang artinya rusa.

Penggunaan merek seng cap jonga ini sendiri sudah dilakukan sejak pabrik ini berdiri tahun 1970. Namun produk pertama tersebut diberi label cap jonga hitam. Baru tahun 1996 namanya berubah menjadi Cap Jonga Merah. Logo gambar jonga (rusa) warna merah -sedang berlari- pun tertempel di setiap lembaran seng produksi sermani steel.

…o0o…

Ahad, 20 Mei 2018 lalu, keluarga besar Sermani Steel mengadakan acara buka puasa bersama. Mereka mengundang masyarat yang tinggal di sekitar pabrik, anak yatim dan beberapa blogger serta menghadirkan Ust. Ashar Tamanggong sebagai penceramah. Ini untuk pertama kalinya saya masuk ke dalam kawasan pabrik, biasanya hampir tiap hari saya hanya numpang lewat di depan.

Sebelum acara dimulai, beberapa blogger diajak berbincang santai di sebuah ruangan di dalam kantor PT. Sermani Steel. Ada Pak Frits G. TambunMarketing Manager PT. Sermani Steel dan Pak Hedi SukarsaGM Personalia dan Umum yang berbagi cerita tentang sejarah berdirinya, produk-produk yang dihasilkan, serta rencana pengembangan pabrik ke depannya.

PT. Sermani Steel dirintis sejak tahun 1969 dan resmi berdiri pada tahun 1970. Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa PT. Sermani Steel ini merupakan salah satu perusahaan join ventura (gabungan) Indonesia dan Jepang. Di mana saat ini kepemilikan sahamnya dimiliki keluarga H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia) sebesar 50%, Marubeni Coorporation (Jepang) 25% dan Nippon Kokan Kabushiki Kaisha (Jepang) sebesar 25%. Gabungan ketiga pihak inilah yang membentuk akronim SERMANI. Tentu sebagai warga Makassar, kita bisa berbangga, masih ada perusahaan yang boleh dibilang milik putra daerah yang tetap bertahan hinga kini di usianya yang hampir mencapai 50 tahun. Saat ini Direktur Utama dijabat oleh Pak Rudy S. Syamsuddin, anak bungsu dari almarhum Bapak Syamsuddin Daeng Mangawing.

Pada awal berdirinya, PT. Sermani mengoperasikan 2 mesin yang mampu memproduksi seng hingga 30 ribu ton per tahun. Pabriknya sendiri berada di Jl. Urip Sumoharjo, Tello Baru, tepat di pinggir jalan protokol di tengah kota. Tahun 2011 diadakan peremajaan dengan mengganti mesin-mesin produksi lama dengan sebuah mesin baru yang mampu berproduksi hingga 40 ribu ton/tahun. Namun PT. Sermani Steel hanya memproduksi 15 ribu-20 ribu ton/tahun, sesuai dengan permintaan pasar.

Saat ini, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar, PT. Sermani Steel tidak hanya memproduksi atap seng konvensional saja. Adapun produk yang dimiliki bervariasi, antara lain:

1. Atap Seng Sermani, terdiri dari dua jenis yaitu atap galvalume dan atap galvanizing, memiliki gelombang besar dan kecil dengan ukuran dalam feet (kaki).

2. Sermani Spandeck Galvalume, terbuat dari bahan baku galvalum (baja lapis seng alumunium) G550 Az 100 dan Az 150. Disebut-sebut sebagai atap modern masa kini yang lebih kuat dan tahan karat, juga memiliki desain pengunci untuk mencegah kebocoran akibat resapan air.

3. Sermani Galvalume, terbuat dari baja lapis seng dan alumunium (Galvalume G550) yang sangat tahan korosi. Produk ini merupakan rangka atap baja ringan yang digunakan sebagai pengganti kaso dan reng kayu, terdiri dari beberapa perangkat yaitu Channel C, Reng, dan Hollow.

4. Sermani Coil Galvalume, merupakan baja ringan yang digulung roll, dilakukan dengan continuous hot dipped atau NOG (Non Oxides Furnace) proses. Dengan cairan pelapis menggunakan campuran 55% Aluminium, 45% Seng dan tambahan bahan lain hingga 100%. Tingginya kandungan Aluminium menyebabkan daya tahan karatnya cukup tinggi jika dibandingkan galvanis tetapi lebih cepat keropos dibanding baja lembaran yang dilapisi seng.

Salah satu kelebihan seng cap Jonga Merah Sermani yang sudah kita ketahui bersama adalah kualitasnya. Saat ini banyak beredar produk seng dari luar namun dengan kualitas di bawah Cap Jonga Merah. Banyak produsen seng yang memasarkan produk dengan ketebalan SNI 0,2 mm namun fakta di lapangan, tebalnya hanya 0,18 bahkan ada yang hanya 0,14 mm. Tak heran jika di luar sana harganya bisa murah. Berbeda dengan Cap Jonga Merah yang tetap mempertahankan ketebalannya, tidak mengorbankan kualitas demi menekan harga. Semoga masyarakat bisa lebih bijak memilih seng tanpa tergiur harga yang murah.

Sebagai salah satu perusahaan kebanggan daerah, sudah sepatutnya warga Makassar memilih produk lokal. Kenapa harus memilih PT. Sermani Steel? Berikut beberapa alasanya:

1. Pajaknya untuk daerah. Nah pajak yang dibayar PT. Sermani Steel digunakan untuk pembangunan di daerah kita.

2. Kualitas nomor 1. Seperti dijelaskan di atas, PT. Sermani Steel tetap konsisten mempertahankan kualitas sesuai SNI.

3. Hampir 100% menggunakan tenaga kerja lokal.

4. PT. Sermani Steel rutin mendukung kegiatan bedah rumah yang diadakan di wilayah Sulawesi Selatan dengan mengirimkan produknya.

5. Dalam menjaga lingkungan, PT. Sermani Steel telah 10 kali berturut-turut memperoleh prediket biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tak heran, banyak yang tidak menyadari bahwa pabrik ini tetap rutin beroperasi walaupun berada di tengah kota dan dekat dengan pemukiman, sangking tidak adanya gangguan yang ditimbulkan.

Setelah puas mendapat penjelasan tentang PT. Sermani, kami keluar ke lokasi acara yang ada di sebelah kiri kantor. Hampir semua kursi tamu telah terisi. Kami pun terpaksa harus terpisah-pisah untuk mencari kursi yang masih kosong dan mendengarkan kultum sambil menunggu saat-saat berbuka puasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.