Milan Glorie 1 : Nekat ke Jakarta

Milan Glorie akan datang lagi ke Indonesia. Berita yang cukup menarik perhatian sebagian besar Milanisti. Saya mencoba mengikuti beritanya. Bertanya2 apakah Maldini akan ikut dan menjadi bagian Milan Glorie kali ini. Pada kedatangan pertama kali Milan Glorie akhir 2011, beliau tidak ikut, padahal beliau adalah salah satu legenda Milan.

Hari berganti hari, dan hari H semakin dekat. Belum ada sama sekali keinginan untuk ikut menonton legenda-legenda Milan di GBK. Sampai berita kedatangan legenda2 Milan tersebut ditwitkan oleh @MilanistiOrId. Di salah satu foto, terlihat wajah familiar sang idola, Maldini. TibaΒ² Galau…hahahaha

Jum’at malam selepas acara Tudang Sipulung bersama temanΒ² Blogger Makassar, saya singgah di warnet nyari koneksi internet. Semalaman saya tidak tidur, menimbang2 apakah berangkat ke Jakarta menonton #MilanGlorie atau tidak. Sambil sesekali membuka website beberapa maskapai. Pagi harinya (hari-H) saya putuskan untuk berangkat. Pulang ke kost, mandi dan packing. Tiket ke Jakarta belum di tangan. Jam 8 tiba di Bandara Sultan Hasanuddin dan langsung ke konter Sriwijaya, beli tiket untuk penerbangan jam 9 lewat. Di pesawat hanya tertidur sekitar setengah jam, padahal semalaman tidak tidur.

Pesawat Sriwijaya Air SJ591 yang saya tumpangi mendarat mulus di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Saya melirik arloji di tangan kanan, pukul 11.30 WITA. Saya tidak langsung berdiri, menunggu lorong di dalam pesawat sepi baru kemudian beranjak mengambil ransel dan turun melalui pintu belakang pesawat. Memasuk terminal kedatangan, saya langsung menelpon teman menanyakan akses menuju GBK dari Soetta. Teman menyarankan naik Damri ke Blok M, tp saya malah menuju ke Gambir, ntah kenapa. Tapi karena itu juga akhirnya saya bisa melihat monas secara langsung *katrok* Hahaha. Iya, beberapa kali ke Jakarta saya tidak pernah sekalipun lewat apalagi singgah di monas.

Setelah selesai sholat Dzuhur dan makan siang di sekitar stasiun Gambir, saya memilih untuk naik ojek menuju ke GBK. Saya turun di dekat FX Senayan. Di sepanjang jalan, sudah banyak Milanisti yang bergerak menuju GBK. Semakin mendekati GBK, semakin banyak Milanisti dan juga penjual merchandise AC Milan memenuhi kiri-kanan jalan. Begitu pula dengan penjual makanan. Karena belum memegang tiket masuk stadion, saya langsung mencari loket penjual tiket. Syukurlah masih ada tiket kategori I. Jam di tangan masih menunjukkan 14.45 WITA atau 13.45 WIB. Masih ada waktu 2 jam lebih untuk keliling2. Jam tangan sengaja tidak saya set ke WIB karena rencananya cuma 1 hari di Ibukota.

Sambil menunggu pintu gerbang dibuka, berkeliling melihat2 merchandise khas AC Milan yang banyak dijual. Ada jersey, jacket, topi, syal, gantungan kunci dll. Juga melihat keriuhan Milanisti dari berbagai penjuru Indonesia yang seperti tidak sabar ingin melihat idola mereka. Bahagia rasanya berada di tengah2 mereka. Walaupun langit mulai mendung, mereka tetap semangat menyanyikan chant2 AC Milan, bahkan ketika gerimis mulai turun. Sengaja saya tidak bergabung dengan teman2 rombongan Milanisti Sezione Makassar. Tidak juga menghubungi Daeng Ipul yang dari twitnya, sudah ada di GBK. Sengaja saya merahasiakan nonton Milan Glorie πŸ˜€

Selesai sholat Ashar di musholah kecil di sekitar stadion, hujan mulai turun. Sebagian berteduh, sebagian tetap semangat bernyanyi menunggu pintu yang belum dibuka. Saya belum bisa masuk karena tiket yang saya pegang untuk pintu 5 atau 6 dan belum terbuka. Sementara sebagian penonton yang memegang tiket pintu 7 dan 8 serta tiket VIP sudah masuk. Dari luar, terdengar riuh penonton yang menyanyikan yel-yel di dalam stadion. Tidak sabar rasanya ingin segera bergabung dengan mereka yang sudah ada di dalam. Merasakan atmosfer San Siro di GBK. Akhirnya pintu 6 terbuka juga dan dengan tertib kami masuk. Luar biasa, itulah kesan pertama saya ketika berada dalam stadion. Inilah pertama kali saya menginjakkan kaki di dalam Stadion Gelora Bung Karno. Semua karena Milan, atau lebih khususnya karena di sana ada Maldini dan Sheva. 2 nama yang ikut saya tuliskan di “Who I want To Meet” Friendster 9 tahun yang lalu. Itulah mengapa saya belaΒ²in datang, karena rasanya akan sangat sulit melihat mereka bermain bersama lagi. Apalagi mereka sudah pensiun, jadi kalau bukan sekarang, kapan lagi?

 

17 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.