Warkop Ogi’E, Warkop Banjir
Bagi yang tinggal di sekitar daerah Tamalanrea pasti tahu kafe ini. Kafe yang selalu ramai di mana hari ini terletak di pinggir jalan besar (Jl. Perintis Kemerdekaan). Apalagi jika ada siaran langsung pertandingan Sepak Bola, penonton kadang berjubel sampai di bibir jalan. Pernah juga jalanan macet karena sebagian badan jalan dipakai penonton untuk memarkir kendaraannya, waktu pertandingan MU vs Liverpool tahun lalu. Namanya Warkop Ogi’E. Ada juga yang menyebutnya Kafe Ogi’E.
Di Makassar warkop Ogi’E ada 2. Satunya lagi ada di Jl. Abdullah Dg. Sirua dengan nama Ogi’E Batara. Kabarnya pemilikknya bersaudara dengan pemilik Ogi’E yang di Perintis. Dan info di daftar menu di meja warkop, warkop Ogi’E juga punya cabang di Jakarta. Lupa tepatnya di daerah mana. Selain warkop, di bagian belakang ada juga warnet, masih dalam bangunan yang sama, namuan dengan lantai lebih tinggi. Sementara tidak jauh dari warkop, tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan VII (jalan masuk samping STMIK DP) ada juga Ogi’E Klin, yang merupakan jasa Laundry.
Kenapa saya menyebutnya warkop banjir? Istilah ini mungkin berlaku jika sedang musim hujan seperti beberapa hari terakhir ini. Jika hujan lebat mengguyur daerah tamalanrea, kemungkinan besar warkop ini akan tergenang air sampai betis. Drainase di sekitar daerah tamalanrea memang sangat buruk. Kadang warkop ini kebanjiran 2x sehari :D, jika hujan di pagi dan malam hari.
Tidak jauh dari Warkop ini, tepatnya di depan kampus STMIK Dipanegara, tidak jauh berbeda. Jika hujan deras mengguyur, jalanan pasti tergenang dan macet. Padahal daerah ini tidak jauh dari sungai yang membela kota Makassar, jaraknya hanya ±1 KM dari Sungai Tello.
Kembali ke War…kop eh kafe
Apa istimewanya kafe ini? kayaknya gak ada yang istimewa, sama saja dengan kafe² yang lain. Free wifi, harga makanannya standar dan cukup bersahabat untuk kantong mahasiswa. Mungkin karena terletak di pinggir jalan besar? dekat dengan pemondokan mahasiswa? bisa jadi tempat nobar?. Yang menjadi kekurangannya yah itu tadi, klo hujan deras bisa² banjir. Tapi banyak juga pengunjung setia kafe ini. Walaupun banjir, mereka tetap bertahan, tetap nongkrong dan seperti tidak terganggu dengan banjir.
Entah kenapa pemiliknya tidak menimbun atau menaikkan permukaanlantai seperti warung coto dan warnet yang ada di kiri kanannya agar tidak kebanjiran lagi. Padahal prospek kafe ini cukup bagus, karena akan ada Tamalanrea Plaza tepat di seberang jalan. Ah mungkin pemiliknya sudah cukup puas dengan yang sekarang? Ntahlah 😀
Nama : Warkop Ogi’E
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 9 No. 9 Tamalanrea, Makassar
Fasilitas : Buka 24 Jam, Free Wifi, Warnet
apa mungkin kondisi becek itu yg justru membuat warkopnya jadi hidup? wahihihi.
eh, rajin update ya sekarang. 😀
karena becek? wahahha ada² aja om brad 😀
rajin update? 😀 eh masih sekali sebulan 😀
apa mungkin kondisi becek itu yg justru membuat warkopnya jadi hidup? wahihihi.
eh, rajin update ya sekarang. 😀
karena becek? wahahha ada² aja om brad 😀
rajin update? 😀 eh masih sekali sebulan 😀
Kata Kak Lia, yang punya warkop gk timbun dan renovasi karna dia cuman sewa disitu 😀 Bukan tanahnya hehhehehe Mungkin di pikirnya rugi kali, sudah keluar biaya banya untuk renovasi trus tiba2 nanti disuruh pindah 😀
tawwa tetangganya Warkop Ogi’E
Kata Kak Lia, yang punya warkop gk timbun dan renovasi karna dia cuman sewa disitu 😀 Bukan tanahnya hehhehehe Mungkin di pikirnya rugi kali, sudah keluar biaya banya untuk renovasi trus tiba2 nanti disuruh pindah 😀
tawwa tetangganya Warkop Ogi’E
promosi warkop ogi’e? jadi marketingnya ya? hihihi
hahaha, bukan twit eh…blog berbayar 😀 #eaaa
sekedar berbagi 😀
tunggumi, mudah²an bisa wisata kuliner jadi bisa nulis² lagi 😀
promosi warkop ogi’e? jadi marketingnya ya? hihihi
hahaha, bukan twit eh…blog berbayar 😀 #eaaa
sekedar berbagi 😀
tunggumi, mudah²an bisa wisata kuliner jadi bisa nulis² lagi 😀
Siapa tau banjirnya memang yang bikin banjir juga pengunjung.. Hehe
Siapa tau banjirnya memang yang bikin banjir juga pengunjung.. Hehe
ohhh… di sini mi biasa ngumpul Kakak-Kakak Am kah, Kak?
ohhh… di sini mi biasa ngumpul Kakak-Kakak Am kah, Kak?